Mengenal dan mengetahui apa itu kemasan go green
Green-Packaging, juga disebut kemasan berkelanjutan, menggunakan bahan dan teknik manufaktur untuk mengurangi penggunaan energi dan mengurangi dampak berbahaya kemasan terhadap lingkungan. Solusi pengemasan ramah lingkungan sering kali menyertakan bahan yang dapat terurai dan dapat didaur ulang dibandingkan bahan seperti plastik dan styrofoam untuk model bisa digunakan model pouch.
Dan proses manufaktur hijau mengambil langkah-langkah untuk mengurangi output daya mereka dan mengurangi jumlah emisi rumah kaca yang mereka hasilkan.
Bahan Ramah Lingkungan yang Digunakan dalam Green-Packaging
Bahan yang dapat terurai dan dapat didaur ulang yang digunakan dalam kemasan ramah lingkungan dapat mengambil berbagai bentuk yang berbeda:
- Bioplastik, atau plastik nabati
- Kertas dan plastik daur ulang
- Produk pasca-konsumen, seperti tas curah daur ulang
Di bawah ini adalah daftar beberapa contoh Green-Packaging spesifik yang saat ini digunakan di pasaran.
- Biomaterial Berbasis Pati
Kemasan berbasis tepung jagung, khususnya, telah mengalami lonjakan minat yang luar biasa selama dekade terakhir ini. Meskipun memiliki banyak sifat yang mirip dengan plastik, kemasan berbasis tepung jagung berasal dari jagung dan jauh lebih ramah lingkungan daripada kemasan plastik.
Ini serbaguna dalam aplikasinya — pabrikan dapat menggunakannya untuk mengembangkan pembotolan soda, misalnya, atau untuk membuat bahan kemasan lepas. Di banyak taman nasional AS seperti Yellowstone , hotel dan kabin menggunakan wadah biodegradable berbasis jagung untuk menampung fasilitas mereka.
Untuk melihat apa saja model kemasan yang sedang populer, bisa cek disini saja www.standing-pouch.com
- Biomaterial Berbasis Tumbuhan Lainnya
Polylactic acid, atau PLA, adalah plastik biodegradable populer yang terbuat dari asam laktat. Ini dapat digunakan sebagai pengganti plastik berbasis minyak bumi tradisional dan biasanya berasal dari limbah pertanian, termasuk pati tanaman dari jagung, tebu atau bubur bit.