Pengertian Kas Menurut Para Ahli

 

definisi uang tunai

Menurut Purwaji et al (2017), kas adalah alat pembayaran yang tersedia dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum dalam suatu perusahaan.

Menurut Priyati (2016), uang tunai adalah alat tukar yang bisa disebut alat pembayaran, dimiliki oleh suatu perusahaan, dan penggunanya tidak pernah dibatasi sedikit pun.

Menurut Martani, dkk (2016), kas merupakan aset keuangan yang dapat digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Ada aset dalam bentuk tunai yang memiliki nilai paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar hutang perusahaan.

Baca Juga : Contoh Data Kualitatif

Menurut Diana et al (2017), kas merupakan aset keuangan. Aset keuangan adalah aset dalam bentuk kontrak yang diselesaikan secara tunai, instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain, hak kontraktual untuk menerima kas dari entitas lain, atau instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas.

Menurut Ismail (2011), uang tunai adalah mata uang berupa uang kertas dan logam, baik dalam rupiah Indonesia maupun mata uang asing, yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Menurut Sulistiawan dkk (2006), uang tunai adalah alat pembayaran yang berupa uang, termasuk uang kertas, koin, dan simpanan di bank (atau tempat lain) yang tersedia untuk digunakan dalam transaksi, baik dalam mata uang asing maupun lokal. mata uang.

Singkatnya, dapat disimpulkan bahwa kas adalah aset keuangan dalam suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk kegiatan operasi, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran tanpa batasan waktu, dan uang tunai tidak memiliki risiko. perubahan nilai. ini sangat penting. Keberadaan kas merupakan entitas yang sangat penting, karena tanpa kas maka kegiatan usaha perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar.

karakteristik uang tunai

Menurut Hery (2013), uang tunai mencakup berbagai jenis seperti uang logam, uang kertas, wesel (pengiriman melalui pos yang bisa disebut wesel), dan deposito. Perangko bukanlah uang tunai, melainkan biaya prabayar yang harus dibayar di muka, atau bisa disebut biaya yang ditangguhkan. Secara umum, perusahaan membagi kas menjadi dua kategori, yaitu kas yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand) dan kas yang disimpan di bank (cash at the bank).

Martani, dkk (2016) berpendapat bahwa jika kas yang telah disisihkan secara khusus tidak dapat digolongkan sebagai kas, melainkan hanya sebagai cadangan.

Menurut Purwaji dkk (2017:8), cara pembayaran dapat digolongkan tunai, sehingga harus memenuhi kriteria yang ditentukan. Di antara standar tersebut, terdapat dua jenis uang tunai, yaitu yang pertama adalah uang tunai (usaha) yang dapat diterima masyarakat sebagai alat pembayaran, dibayar atas nama, dan yang kedua adalah cara pembayaran yang dapat digunakan sebagai kegiatan sehari-hari perusahaan ( kapan saja).

Berdasarkan uraian ciri-ciri uang tunai di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri uang tunai tidak hanya uang kertas, tetapi juga berbagai uang tunai dari uang logam, uang kertas, uang kertas, dan deposito. diakui sebagai dana cadangan.

Pengendalian Internal Kas

Menurut Sari et al (2017), sistem pengendalian intern (control system) adalah upaya manajemen untuk melindungi aset perusahaan dari kelalaian atau yang bisa disebut kesalahan, penipuan (fraud) dalam bentuk apapun, dan kejahatan (violation).

Mulyadi (2016) berpendapat bahwa sistem pengendalian intern memiliki sistem yang baik, yaitu kas harus memiliki syarat sebelum pihak eksternal seperti bank dapat berpartisipasi dan mencatat kas dalam bentuk ikut serta dalam pengawasan. Ada 3 cara kas di kasir perusahaan, yaitu:

  1. Semua penerimaan kas harus bankable pada hari yang sama dengan bukti penerimaan kas dan dapat disetorkan pada hari kerja berikutnya.
  2. Segala sesuatu tentang pembayaran tunai dapat dilakukan dengan menunjukkan cek atau bukti apa pun untuk mengetahui peredaran nosional.
  3. Pembayaran tunai yang tidak dapat dibayar dengan cek (karena jumlahnya kecil) dapat dikreditkan ke Dana Kas Kecil, yang dapat digunakan dalam bentuk dana imprest. Dari uraian pengendalian internal atas kas di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pengendalian internal kas, manajemen telah menerapkan suatu sistem dan prosedur untuk mengelola seluruh aktivitas dalam perusahaan.