Memilih Pesantren untuk Buah Hati Berdasarkan 5 Kriteria Ini
Mewujudkan insan yang Qur’ani, Amali, dan Saintis sehingga mampu mencetak generasi-generasi Qur’ani, Sebelum melanjutkan artikel Memilih Pesantren untuk Buah Hati Berdasarkan 5 Kriteria Ini, Sekedar kami info:
Apabila Anda Mendambakan putra/putri untuk menjadi Tahfidz kunjungi website Pondok Pesantren Tahfidz
Pesantren salah satunya jalan keluar untuk beberapa orang-tua yang ingin selamatkan anaknya dari pertemanan bebas. Orang-tua salah jika masukkan anaknya ke pesantren malah sesudah anaknya tidak diterima di sekolah negeri yang didambakan. Jika niat awalnya orang-tua semacam itu, tidak boleh berharap anak Anda akan kerasan di pesantren. Itu kan memiliki arti Anda sama juga memandang pesantren sebagai instansi “buangan”.
Titipkanlah anak Anda di pesantren supaya mereka jadi anak yang saleh. Minimum pengetahuan yang didapat bisa berguna untuk dianya, keluarga, dan saudaranya. Tidak boleh takut anak Anda keterbelakang, gagap teknologi, katro, dan lain-lain. Kenyataannya, pesantren sudah banyak melahirkan orang luar biasa
1. Mode Pengajaran
Pada umumnya, pesantren yang menyebar di segala penjuru Indonesia digolongkan jadi dua jenis, saya mengistilahkannya dengan Pesantren Terbuka dan Pesantren Tertutup.
Mode Pesantren Terbuka umumnya cuman sediakan kurikulum pesantren, tidak menyatukan dengan kurikulum yang diaplikasikan pemerintahan. Hingga pesantren mode semacam ini cuman mendidik santri mengaji dan membahas kitab kuning saja.
Saat santri ingin menambahkan wacana pelajari pengetahuan eksak atau pengetahuan sosial yang lain, harus pilih sekolah resmi yang paling dekat dari pesantren . Maka, pengajaran sekolah resmi dan pesantren itu terpisah. Bahkan juga, secara kelembagaan sekolah resmi bukan sisi dari pesantren itu.
Dalam pada itu, mode pengajaran pada Pesantren Tertutup itu usaha menyatukan pengkajian kitab kuning dan pengajaran resmi. Hingga, santri yang belajar dalam pesantren mode semacam ini, tak perlu pergi keluar pesantren untuk sekolah umum. Karena ke-2 nya telah satu paket masuk pada sebuah instansi.
2. Skema Pengasuhan
Saya merekomendasikan pilih pesantren yang diasuh oleh kiai atau ustaz yang mempunyai karisma tertentu. Umumnya, sepanjang kiai atau ustaz tersebut hidup, mereka akan memerhatikan pesantren kepunyaannya. Bila mereka wafat, pesantren itu akan diturunkan ke anaknya.
Ada banyak faedah yang Anda peroleh jika memercayakan anak di pesantren yang skema pengasuhannya dikendalikan langsung oleh kiai. Pertama, saat Anda menengok anak Anda di pesantren, pasti Anda dapat berjumpa langsung dengan kiai. Ini maknanya, Anda akan kerap berhubungan sama orang saleh. Ke-2 , rutinitas kiai atau ulama pesantren itu doakan santri-santri dan keluarganya. Pasti Anda akan mendapatkan cipratan doa pada mereka.
3. Pentingkan Output dibanding Input
Memilihkannya pesantren untuk anak tak perlu yang mahal-mahal, tak perlu yang sarananya komplet. Untuk apa sarana komplet jika itu malah bisa menganakemaskan anak Anda.
Pesantren yang mahal dan serba komplet belum pasti bisa membuat anak Anda berwatak. Pilih pesantren yang telah pasti luluskan beberapa tokoh luar biasa, petinggi khalayak yang berwatak dan salih
Relakan Anak Anda dididik di pesantren untuk membuat personalitasnya. Diamkan anak Anda belajar berdikari dan sedih hadapi masalah kehidupan yang dijumpainya di pesantren.
Jika anak Anda mengeluhkan itu dan ini, cepatlah verifikasi ke faksi pesantren, dan sarani ia. Tidak boleh Anda bela kekeliruannya. Ini akan jadi memperburuk psikis anak Anda dan membuat anak Anda bermental “tempe”.
4. Pilih Pesantren yang Jauh dari Rumah
Pilih pesantren untuk anak memang bukan hal yang gampang. Jangankan Anda yang tidak pernah mesantren. Bahkan juga orang-tua yang pernah nyantri juga kadang kebingungan ingin memercayakan anaknya di pesantren mana.
Anjuran saya, pilihalah pesantren yang jauh dari rumah. Ini untuk menghindar anak Anda kerap pulang ke rumah atau bahkan juga lari dari pesantren. Memang bicara tidak segampang melakukan. Apa lagi itu ialah waktu pertama kalinya Anda me-mesantren-kan anak Anda. Tetapi percayalah, anak Anda tidak mati kelaparan di pesantren
5. Pesantren yang Bersih dan Tidak Kotor
Sebaiknya Anda memerhatikan kebersihan lingkungan pesantren tempat anak Anda akan dipercayakan. Penyakit kulit yang kerap dirasakan santri disebabkan dari sikap santri yang kotor, mandi tidak teratur, jarang-jarang tukar baju, menambah baju kotor dengan baju bersih, dan sebagainya.
Sayang, peristiwa tidak bagus semacam ini nyaris tertancap dalam jiwa santri. Bahkan juga ada tagline yang tersebar di kelompok santri “Jika belum budukan, belum jadi santri”. Lah, kok santri justru diminta budukan?! Tidakkah ini berlawanan sama yang Nabi sampaikan? Tidakkah, kebersihan sisi dari iman.
Memang, penyakit kulit itu umumnya jadi masalah umum untuk santri. Berapa besar kesabaran santri saat memperoleh bencana sakit kulit itu. Tetapi sebaiknya doktrin itu ditiadakan dikit demi sedikit.
Bila Anda telah telanjur memercayakan anak Anda di pesantren yang kurang memerhatikan kebersihan, berilah anjuran dan saran pada pengurus pesantren supaya memerhatikan kebersihan untuk kesehatan. Apa lagi, misalkan, Anda berdasar belakang pengajaran kesehatan.