Memahami Cara Kerja Control Valve

Pada control valve umumnya ia berjenis globe valve, karena valve model globe ini mampu mengatur dan mengotrol valve, ia terhitung mampu berguna untuk throttling. Untuk menyadari apa itu globe valve, aku bakal mengulas di artikel Perbedaan Ball Globe dan Gate Valve

Pada control valve, ia menggunkana tanda yang di mampu dari instrument yang terpasang di sistem pemipaan sesudah itu ia bakal di terjemahkan kedalam bukaan valve sesuai kebutuhan dari kuantitas alirannya. Dengan control valve, ia mampu jalankan berbagai manfaat yang umumnya untuk mengontrol kuantitas aliran atau untuk halangi tekanan di dalam sebuah sistem pemipaan.

Satu Set Control Valve Terdiri dari

Berbeda dengan model valve yang lain, dimana untuk valve bakal di pasang sendiri (tunggal, tidak butuh sistem atau unit tambahan). Di dalam control valve ia mesti di susun dengan komponen lain sehingga ia optimal dalam pengunaanya.

Satu paket control valve (bisa di istilahkan dengan control valve set) umumnya terdiri dari valve (tidak cuma control valve tapi ada model valve lainya), fitting dan pipa Flow Meter Air Limbah yang di meletakkan di fondation atau platform. Pertanyaan sederhana, kenapa ia di taruh di fondation atau platform? karena suatu kala perlu di operasikan atau di maintenance, control valve ini ringan untuk di bongkar dan di pasang kembali.

Konfigurasi Control valve

Sekarang kami bicara perihal konfigurasi dari control valve. lihat gambar di atas, yang di sedang adalah control valve yang umumnya bersifat globe valve yang mengunakan penumatik atau hydrolic akuator untuk mengatur kuantitas flow rate secara otomatis. Pertanyaanya, apakah yang di maksud dengan akuator?

Akuator adalah makna yang di menggunakan untuk alat yang mengubah dari aliran baik dari hidrolik atau penuamatik menjadi sebuah gerakan, yang dalam hal ini gerakan si valve. Prinsip akuator berkebalikan dengan pompa, kalau pompa ia dari gerakan mekanik (gerakan motor) menjadi sebuah aliran fluida, namun akuator mempengaruhi dari aliran fluida menjadi gerakan mekanik. Paham ya mengnai akuator, saat ini kami kembali ke control valve.

 

Block Valve

Seperti di sebutkan sebelumnya, yang sedang adalah control valve, Sedangkan di samping kanan dan kirinya adalah block valve. Block vale ini digunakan untuk memblokir (menutup) aliran manakana nantinya control vale di bongkar untuk di maintenance. kalau kamu mengenal makna DBB, double block and bleed, susunan layaknya ini terhitung DBB secara sistem karena kedua valve yang di kanan di kiri control valve berguna untuk mem block aliran.

 

Bypass system and valve

Satu kembali anggota dari sebuah sistem control valve, yakni bypass valve. Sesuai namanya, sistem ini menggunakan untuk membypass aliran sewaktu contol valve di maintenance (ketika dua block valve ditutup, maka aliran dalam sistem melalu bypass ini). Di bypass valve, entah itu dari globe valve, plug valve atau ball valve ia berlokasi di samping dari control valve. By pass valve ini dalam keadaan normal adalah di tutup, atau normaly colse. Namun pada kala di gunakan, bypass valve bakal di buka secara manual.

 

Drain System

Salah satu komponen dari sebuah control valve sistem yang terakhir adalah drain. drain ini digunakan untuk mengeluarkan oil atau fluida yang ada di control valve sebelum akan di maintenace. Seperti di ceritakan sebelumya, saat bakal di maintenace maka block valve bakal di tutup dan by pass valve bakal dibukan.

Nah sebelum akan control valve ini benar benar di lepas, maka drain ini di buka sehingga sisa fluida atau oli yang ada di sekita control valve tidak berceceran jatuh, melainkan jatuh lewat drain. Menyambung dengan makna DBB sebelumnya, manfaat block nya dari block valve tadi, dan di drain inilah manfaat bleed, yakni mengeluarkan sisa oli di dalamnya.

Mengapa diperlukan control valve?

Process plant terdiri dari ratusan bahak ribuan control loops yang seluruhnya berkerja dengan untuk mengahsilkan produck yang bakal di jual. tiap tiap kontrol loop di desain untuk menjaga variabel prosses yang terlampau penting layaknya pressure, tekakan, aliran, level dan lain sebagainya, sesuai dengan range operasi yang diperlukan sehingga hasil pada akhirnya memuaskan. tiap tiap loop terima dan merespon problem yang mampu merusak varibale dari sistem pengolahan.

Untuk mengurangi akibat dari lebih dari satu gantuan, sensor dan pemancara mengambil alih informasi dari variable sistem untuk memilih titik acuannya. Kemudian kontroler bakal mengolah informasi berikut sesudah itu memutuskan apa yang mesti dilaksanakan sehingga varibel sistem mampu berada pada titik yang di inginkan sesudah semua ganguan itu terjadi. yang pada pada akhirnya bakal menghasilkan ketetapan berapa besar valve mesti di buka sehingga pressure, aliran sesuai yang di harapkan oleh proses.

 

Tipe-Tipe Control Valve

PCV – Pressure Control valve
TCV – Temprature control valve
FCV – Flow control valve
LCV – Level control valve
XV – Isolation control valve
XCV – High pressure control valve

Sebenarnya tidak mesti di jelaskan mendetail, dari lebih dari satu model control valve di atas, kami mampu menyadari manfaat control valve berikut darinamanya. Misalnya, PCV, berarti valve ini digunakan untuk mengatur Pressure atau tekanan. TCV, berarti control valve ini digunakan untuk mengatur temprature di dalam sebuah sistem pemipaan. FCV, sesuai namanya ia mengatur kuantitas aliran.

LCV – untuk LCV, atau level control valve, ia digunakan untuk mengatur level (tinggi atau kapasitas fluida dalam sebuah tangki). ilustrasinya layaknya berikut, dengan pengunaan LCV ini, maka tidak di perlukan kembali operator yang mengatur valve sehingga tinggi fluida sesuai yang di harapkan.