Jenis-Jenis Rumah Limasan Khas Jawa Yang Wajib Anda Ketahui

Rumah Limasang merupakan rumah khas Jawa. Mulai dari beberapa daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur memiliki bangunan tradisional berupa rumah limasan. Belakangan ini tidak hanya hunian tradisional, konsep hunian Limasan juga sudah banyak digunakan dan dipadukan dengan bangunan hunian modern.

Lambang dari rumah limasan itu sendiri adalah atapnya yang seolah-olah berbentuk ruang limas. Pada bagian atasnya terdapat atap segi empat yaitu trapesium dan segitiga sama kaki. Tidak hanya itu, rata-rata terdapat “overhang” di bagian atas rumah limas, yang merupakan batas antara bagian utama rumah dengan teras bawah.

Dari model atap yang menjulang tinggi dan model atap yang menjorok, rumah Limasan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe utama. Di bawah ini, Kania akan membahas 6 tipe rumah Limasan yang juga bisa Anda terapkan pada bangunan modern. Setelah mendengarkan, oke!

Rumah Limasan Trajumas

Inti utama dari rumah Limasan Trajumas adalah enam tiang penyangga atap. Bentuk atap rumah piramida ini memiliki panjang yang sama. Pilar itu sendiri berfungsi sebagai pembatas ruangan bagian bawah. Model rumah piramida Trajumas masih banyak digunakan pada arsitektur modern berupa bungalow.

Rumah Limasan Lambang Gantung

Biasanya, rangka atap depan terletak di ujung overhang. Namun berbeda dengan Rumah Gantung Limasan Lambang. Atap menjorok dari rumah Lima San ini tampak menjorok karena tidak terhubung langsung dengan rangka batang. Atapnya sendiri terdiri dari empat sisi trapesium. Dari segi kuantitas, Rumah Gantung Limasan Lambang sebenarnya memiliki lebih banyak tiang daripada rumah Limasan Trajumas, antara 8-10.

Rumah Limasan Semar Tinandhu

Atap utama yang ditinggikan pada rumah limasan di Semar Tinandhu tidak langsung pada tiang utama. Namun, atap yang menjulang tinggi itu sebenarnya masih ditopang oleh empat tiang di tengah rumah.

Rumah Limasang juga memiliki jumlah guratan yang sangat banyak, mencapai 16 guratan. Ini tidak termasuk penyangga atap yang menjulang tinggi. Rumah Limasan Semar Tinandhu sendiri banyak ditemukan di pedesaan Jawa Tengah, dan bahan utamanya adalah kayu jati, mahoni atau mahoni.

Rumah Limasan Gajah Ngombe

Overhang rumah limasan di Gajah Ngombe biasanya hanya terletak di sisi rumah yang paling bawah, seperti teras. Hal inilah yang membuat atap yang menjorok terlihat seperti gajah yang sedang menunduk. Karena berada di area paling bawah, maka selasar rumah Limasan ini berkonsep terasering, dengan atap sisi utama naik. Dari segi rangka, rumah limas di Gajah Ngombe mirip dengan rumah limas di Trajumas, hanya 6 tiang utama.

Rumah Limasan Lambang Teplok

Batas yang sangat jelas terlihat antara atap yang menjulang tinggi dan atap yang menjorok ke rumah Limasan Lambang Teplok. Model atap dengan slack juga sering diartikan sebagai atap yang menjulang tinggi hanya disambung dengan atap menjorok yang ada. Model ini membuat rumah terlihat lebih tinggi dan mewah.

Rumah Limasan Lambang Sari

Dibandingkan dengan jenis rumah Lima San lainnya, rumah Lima San Lampang Sari tampak memiliki bentuk yang “istimewa”. Ini karena ada celah antara atap yang menjulang dan atap tiup. Pada rumah Limasan Lambang Sari, kedua atap tersebut tidak langsung disambung menjadi satu, melainkan berupa balok-balok. Keadaan ini juga membuat rumah Limasan Lambang Sari terlihat seperti memiliki atap berlapis dengan 16 tiang di bagian bawah.

Ini adalah tipe-tipe rumah di Lima San. Jika Anda ingin menerapkan model atap limas khas Jawa pada rumah modern yang ingin Anda bangun, tidak ada salahnya. Ini bisa membuat rumah Anda terlihat lebih mewah dan tradisional!

Sumber : rumahdokter.com