Apakah itu Burnout? Ini Pemicu, Beberapa ciri, dan Langkah Menanganinya!

Terus-terusan berasa capek karena tugas? Dapat sehingga kamu mengalami burnout. Yok, ketahui beberapa ciri dan langkah menanganinya!

“Aduh, sepertinya saya burnout sekali dech. Perlu healing ke Bali, nih.”

Burnout jadi istilah yang kerap disampaikan beberapa orang belakangan ini. Khususnya oleh karyawan angkatan milenial dan angkatan Z. Keadaan burnout bisa dirasakan oleh siapa, baik itu siswa, ibu rumah-tangga, atau karyawan.

Sebetulnya, ini bukanlah istilah baru. Burnout pertama kalinya dikenalkan oleh Herbert Freudenberger di tahun 1974 dalam bukunya yang dengan judul Burnout: The High Biaya of High Achievement.

Biasanya, burnout diikuti dengan hati capek terus-terusan. Bila didiamkan, ini dapat mengusik keproduktifan kerja kamu, lho. Memang apa, sich burnout itu? Yok, cari info pemicu, beberapa ciri, dan langkah menanganinya!

Apakah itu burnout?

Burnout ialah keadaan seorang yang alami kecapekan fisik, emosional, dan psikis yang karena depresi berlebihan dan berkelanjutan. Keadaan ini dapat membuat seorang kehilangan motivasi atau semangat untuk lakukan kerjanya.

Apakah beda burnout dengan depresi biasa?

Stress biasa, biasanya terjadi dalam periode waktu pendek karena keadaan tertentu. Misalkan, saat hadapi minggu ujian, tentu kamu semakin lebih stress dari umumnya. Tetapi, demikian minggu ujian usai, stress itu perlahan-lahan menyusut bahkan juga lenyap.

Jika burnout, stressnya berjalan dalam waktu lama atau berkelanjutan. Dapat dibarengi hati patah semangat, apatis, atau hampa. Bila dimisalkan minggu ujian, untuk orang yang burnout, tiap hari sepanjang beberapa waktu ialah minggu ujian yang mencekam dan stressful.

Beberapa ciri burnout

Beberapa ciri kamu alami burnout dapat disaksikan dari tanda-tanda fisik, emosional, dan sikap. Berikut beberapa ciri-cirinya:

1. Kehilangan motivasi

Herbert Freudenberger menjelaskan, saat alami burnout, kamu akan kehilangan motivasi atau semangat untuk bekerja. Kamu melihat tugas sebagai suatu hal yang membuat stress dan frustasi.

Tiap akan bekerja, kamu akan berasa tidak mempunyai cukup energi untuk menyelesaikannya dan tidak jarang-jarang alami kesusahan untuk menuntaskan tugas yang telah terbiasa ditangani.

2. Merasa capek terus-terusan

Salah satunya pertanda burnout yang umum ialah terus-terusan berasa capek atau lelah. Rasa lelah ini lain dengan lelah yang kerap dirasa dan umumnya berjalan lama atau berkelanjutan. Kecapekan ini bukanlah cuma fisik tetapi juga kecapekan emosional. Kamu seperti tidak mempunyai energi untuk bangun pagi dan pergi bekerja.

3. Mudah sakit

Stress berlebihan dan berkelanjutan dapat membuat ketahanan badan jadi makin turun, mengakibatkan kamu menjadi lebih gampang sakit. Beberapa penyakit yang dapat terjadi karena stress ialah penyakit pencernaan, sakit di kepala, bahkan juga penyakit jantung.

4. Emosi tidak konstan

Burnout membuat suasana hati kamu gampang beralih-alih dan condong lebih peka. Misalkan, awalannya kamu berasa suka, lalu mendadak bersedih dan gampang tersinggung. Peralihan emosi ini ini pasti mempengaruhi tugas dan komunikasi kamu dengan rekanan kerja yang lain

5. Produktivitas turun

Saat alami depresi dan capek berkelanjutan, kamu akan kesusahan konsentrasi dan berasa tidak mempunyai cukup energi untuk menuntaskan tugas. Ini membuat kamu seringkali tunda tugas (prokrastinasi) dan perlu waktu semakin lama untuk menuntaskan sebuah tugas dibandingkan umumnya. Ini pasti mempengaruhi tingkat keproduktifanmu yang tidak sebagus beberapa hari umumnya dan menyebabkan penimbunan tugas.

Langkah menangani burnout

Terus, jika sudah telanjur alami burnout, bagaimana, donk langkah menanganinya? Kamu dapat coba cara-cara berikut!

1. Istirahat dan tidur memadai

Saat alami burnout, yang lelah memanglah bukan Hanya tubuh tetapi juga pemikiran. Coba untuk mengambil cuti sekian hari supaya kamu dapat istirahat sesaat dari tugas. Pakai waktu cuti itu untuk istirahat, liburan, atau isi kembali energi kamu dengan lakukan apa saja yang kamu gemari. Gunakan waktu ini untuk tidur memadai supaya rasa capek di tubuh kamu dapat sedikit terselesaikan.

2. Lakukan olahraga enteng

Selainnya membuat badan menjadi lebih sehat, rupanya olahraga dapat membuat kamu menjadi lebih berbahagia, lho. Olahraga dapat tingkatkan hormon serotonin yang dapat turunkan kandungan depresi dan hormon dopamin yang dapat tingkatkan hati berbahagia.

Tidak perlu olahraga yang berat-berat, kamu dapat mengawalinya dengan beberapa gerakan enteng, jogging, atau jalan rileks sekalian nikmati panorama. Kerjakan olahraga enteng ini dengan teratur dan stabil, ya.

3. Menetapkan batas

Kebanyakan menjelaskan “iya” pada keinginan seseorang atau tugas dapat membuat kamu kerepotan dan kecapekan. Karenanya, coba untuk memutuskan batas individu (seting boundaries) yang sehat.

Mulai belajar untuk ngomong “tidak” atau menampik keinginan orang yang lain menurutmu kurang fundamental. Memang tidak akan gampang, apa lagi jika kamu orang yang tidak lebih enak. Tetapi, kamu dapat mencoba menampik dalam bahasa yang santun dan argumen yang terang. Menampik keinginan seseorang itu tidak berarti egois, kok. Kamu cuma lebih selective untuk memakai waktu dan energimu untuk kerjakan yang perlu atau fundamental saja, jadi tidak apapun

4. Lakukan kegiatan yang membahagiakan

Untuk kurangi depresi supaya tidak menimbun, coba untuk waktumu untuk lakukan beberapa hal yang membahagiakan. Seperti, jajan makanan nikmat, menonton drama korea kegemaran sehabis pulang kerja, duduk di kafe sekalian minum coklat panas, bertemu dan narasi sama rekan, baca buku, atau tidur . Maka, beberapa harimu didalamnya tidak cuma kerja, laporan, deadline, atau koreksi.

5. Atur waktu dan fokus

Salah satunya pemicu burnout ialah beban kerja yang menimbun. Selain beban kerja yang banyak, ini bisa juga terjadi bila management waktumu buruk. Karenanya, kamu dapat belajar untuk atur fokus kerja dan perkiraan saat yang dibutuhkan untuk menuntaskan tiap tugas.

Maka kamu dapat konsentrasi kerjakan beberapa hal yang karakternya penting-mendesak dan dapat hapus beberapa lis pekerjaan atau kegiatan yang dapat ditinggal atau mungkin tidak perlu ditangani. Kamu bisa juga coba bekerja dengan tehnik Pomodoro supaya lebih konsentrasi.

6. Belajar untuk mewakilkan pekerjaan

Kemungkinan kamu ialah type yang ingin punyai periksa ke tugas karena susah yakin ke seseorang, atau terlatih bekerja sendiri. Tetapi, tidak ada kelirunya untuk belajar mewakilkan pekerjaan atau share beban kerja ke team kamu. Tidak boleh sangsi untuk minta bantuan ke rekanan kerja, ya. Selainnya dapat tingkatkan komunikasi dan timwork, membagikan pekerjaan bisa juga mengurangi beban kerja.

Di bawah ini adalah rekomendasi website mini yang membahas artikel secara terpercinci dan terpercaya.